Rabu, 10 Desember 2014

Tahun 2014 penuh kejutan,,🎉

Di awal tahun 2014 tak banyak cerita-cerita yang mengejutkan,,karena aku masih dalam penantianku menunggu suami yang bertugas untuk pengamanan perbatasan di RI-RDTL. Penantianku memang tidak se-lama dulu yang prnah aku alami waktu pacaran,,sekarang hanya 6 bulan saja. Tibalah waktu kami bertemu kembali pada bulan April betapa senangnya hati kami setelah berbulan2 kami dipisahkan dalam status pengantin baru,,tau sendiri kan rasanya. Waktu begitu terasa cepat jika kami bertemu, 2 minggu waktu cuti suami begitu cepat berlalu hingga memaksa kami untuk berpisah lagi dan berjumpa pada hari raya idul fitri yang akan datang. Perpisahan berkali2 tak juga membuat lebih tegar, justru semakin membuat sesak di dada ini lebih dan lebih. Hanya bayangan kapan bisa berkumpul hidup bersama seperti layaknya sepasang suami istri, menjadi pertanyaan besar dalam benakku. 

Anggapanku semua akan berlalu dan berjalan seperti biasa kaya dulu lagi waktu kita berpisah,,dan ternyata kali ini beda,justru hatiku semakin sesak dan terus memikirkan bagaimana caranya agar kami bisa hidup bersama tanpa ada pisah lagi. Berkali kali hiburan dan kegiatan yang padat tak juga membuatku untuk sedikit "nylimur" perasaan ini. Ditambah lagi wejangan2 sang ayah yang membuatku jadi merasa tambah sedih,,dan sepertinya ayahku tau akan perasaan yang dialami anaknya. Setelah kupikir2 dan kutimbang baik buruknya untuk melangkah memutuskan pilihan yang tepat dalam hidupku, aku sadar bahwa seorang istri itu wajib mendampingi suaminya dimanapun berada apalagi untuk bertugas, berjuang mencari nafkah. Meskipun dengan hati yang campur aduk sedikit ada pemberontakan untuk menolak hal itu, takut akan karier yang tak bisa aku capai. Alhamdulillah semua bisa aku tepis dan yakin untuk menetapkan pilihan. Mengabdi untuk suami itu waib bagi istri, biarlah Alloh yang mengatur tentang rejeki, dan karirku nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar