Kamis, 11 Desember 2014

Bulan-bulan pertama menjadi penduduk Kupang (part 1)

Awal kedatanganku ke Kupang memang bukan kali ini saja,,ini sudah ketiga kalinya aku menginjakkan kaki di bumi flobamora. Sebelumnya memang kedatanganku tidak begitu lama hanya berkunjung untuk melepas rindu pada suami,itupun paling lama hanya 3 minggu. Pada bulan Agustus lalu adalah kedatanganku untuk kesekian kalinya dan untuk waktu yang lama alias menjadi penduduk Kupang yang sebenarnya aq lakukan 'terpaksa' demi hidup bersama dengan suami tercinta:-) . Sesuai aturan setiap wilayah,untuk menjadi penduduk tetap berarti harus punya KTP wilayah setempat, dan aku pun juga harus membuat KTP. Untuk Kartu Keluarga kebetulan suami sudah punya dan namaku sudah tercantum di dalamnya sebagai istri. Memang tujuanku selain menjadi warga tetap Kupang, maksud lain untuk mencari KTP adalah sekaligus untuk mencari pekerjaan, entah itu PNS ataupun swasta, yang terpenting harus punya KTP wilayah setempat dulu. 

Di sini selain menjadi ibu rumah tangga yang baik dan gaul wkwkwkwkwk,,aku juga sudah aktif dalam organisasi yang namanya Persit (Persatuan Istri Prajurit) begitulah entah betul atau tidak kepanjangannya yg penting intinya sama:-D . Selama aku menikah dengan suamiku, memang baru kali ini aku ikut aktif terlibat dalam kegiatan Persit. Menurutku, ini organisasi semacam untuk mewadahi para istri2 prajurit agar tidak bosan di rumah dan bisa mengembangkan potensinya. Namun yang aku terima justru ini kegiatan membuat ibu2 semakin rempong dan sibuk dengan kegiatan yang padat dan bisa mengesampingkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Memang kegiatan ini tidak selamanya sibuk, mungkin pas apesku aja tiba di sini langsung disambut dengan seabrek kegiatan yang membuat aku stress. Beda ya dengan kegiatan sibuk dulu waktu aku kerja yang jelas akan jam kerjanya, kalau ini harus siap stiap saat jika ada panggilan atau petunjuk ibu ketuanya. Hadeeeeeh sempet syok juga pertamanya, tapi untungnya aku punya suami yang sabar dan penuh pengertian sehingga dia lah yang slalu menenangkanku saat aku lelah dan emosi. Trima kasih suamiku,,love you mmmuuuach.

Beberapa foto kegiatanku sebagai Persit 

Dari sebelah kiri itu ibu ketua anak ranting yang gaul dan cantik, aku, dan sebelah kiriku keduanya adalah istri adik letting suamiku yang sama narsisnya, wkwkwkwwk


Ini adalah kegiatan olahraha bersama bapak2 di kompi A 
yang dilaksanakan sebulan sekali, lumayan dapat gizi gratis 


Nah ini foto waktu tradisi penjemputan anggota baru kompi A

Seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa dengan kehidupan di sini, kegiatan sebagai persit menurutku bisa jadi hiburan dikala jenuh sebagai ibu rumah tangga. Kondisi alam yang mungkin bagiku kurang bersahabat di sini,lama2 sudah terbiasa. Kadang bisa duingiiiin sekali,,kadang bisa puaanaaas melebihi gurun pasir,, keadaan tanah yg berupa karang dan pohon2 yang hanya tinggal rantingnya merupakan pemandangan yang biasa aku lihat di sini. Toh ini juga bukan pertama kalinya aku menyaksikan. Beruntung di sini suami menempati rumah dinas yang lumayan agak nyaman dan air bisa didapat dengan mudah, masih banyak anggota2 yang tentunya jauh dari kenyamanan. Yang bikin tambah syok lagi hidup disini adalah harga2 barang dan kebutuhan pokok yang bedanya kaya langit dan bumi dibandinghkan di jawa, dan susah lagi mendapatkannya, tidak seperti di Jawa yang apa2 mudah dan murah. Untuk bisa ke pasar yang paling dekat saja harus menempuh jarak 6 km, sungguh malas sekali. Apalagi kalau harus menyetok bahan2 dan lama2 bisa layu dan udah nggak segar lagi.itulah sepenggal cerita awalku menjadi penduduk Kupang,,udah capek nih jari ngetiknya,,besok disambung lagi yah😊.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar